Pendekatan Kesisteman Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Penanganan Radikalisme dan Terorisme
DOI:
https://doi.org/10.35879/jik.v16i3.368Abstract
ABSTRAKTujuan riset ini adalah untuk mengetahui Langkah kepolisian dalam mengelola sumberdaya manusia yang jumlahnya terbatas untuk menangani ancaman penyebaran radikalisme dan terorisme. Hal ini sebagai bentuk tanggapan kepolisian terhadap perubahan spektrum ancaman radikalisme yang mengalami berubahan pada tataran modus dan media penyebaran yang tidak lagi berbasis pada interaksi tatap muka. Tantangan penyebaran radikalisme dan terorisme yang semakin kompleks dan semakin massif, yang dapat memapar kelompok masyarakat manapun membutuhkan penanganan yang lebih sistematis. Dalam riset ini yang menjadi permasalahan penelitian adalah bagiamana pendekatan kesisteman diterapkan dalam pengelolaan SDM Polri sehingga dapat memberikan impact yang lebih besar dalam penanganan ancaman penyebaran radikalisme dan terorisme.Penelitian ini menggunakan pardigma post-positisme dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data sepenuhnya menggunakan wawancara dan studi dokumen, serta survai yang ditujukan untuk mengetahui pemahaman anggota polri di lapangan berkaitan dengan perubahan pola penyebaran radikalisme dan terorisme. Serta untuk memahami bagaimana mekanisme pembagian pekerjaan berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di setiap satuan kewilayahan.Hasil penelitain mengungkapkan tingkat pemhaman yang masih pada derajat sedang, serta modalitas utama yang digunakan masih mengandalkan pendekatan pemolisian masyarakat. Masing-masing fungsi belum sepenuhnya melakukan pekerjaan penanganan radikalisme dan terorisme berorientasi pada sebuah system kerja yang organis. Kesesuaian focus dan hasil pekerjaan pada tingkat individual dengan tingkat satuan fungsi relative baik, namun kesesuaian focus dan capaian pekerjaan pada tingkat individual dengan tingkat satuan kewilayahan belum sepenuhnya baik Kata kunci : radikalisme, terorisme, pendekatan kesisteman, sumberdaya manusia ABSTRACThe purpose of this research is to determine the steps of the police in managing a limited number of human resources to deal with the threat of the spread of radicalism and terrorism. This is a form of police response to changes in the spectrum of radicalism threats that have changed at the level of modes and media of dissemination that are no longer based on face-to-face interactions. The increasingly complex and increasingly massive challenges of spreading radicalism and terrorism, which can expose any group of people require more systematic handling. In this research, the research problem is how the systemic approach is applied in the management of Police human resources so that it can have a greater impact in handling the threat of spreading radicalism and terrorism.This study used post-positism pardigma with a case study method. Data collection techniques fully use interviews and document studies, as well as surveys aimed at determining the understanding of police members in the field related to changing patterns of spreading radicalism and terrorism. As well as to understand how the mechanism of division of work is based on the functions that exist in each regional unit.The results of the study revealed that the level of understanding is still at a moderate degree, and the main modalities used still rely on the community policing approach. Each function has not fully carried out the work of dealing with radicalism and terrorism oriented towards an organizational work system. The suitability of focus and work results at the individual level with the unit level of function is relatively good, but the suitability of focus and work achievements at the individual level with the regional unit level is not completely good Keywords: radicalism, terrorism, systemic approach, human resourcesDownloads
References
Donnadieu, 2017 dalam Juan Aparicio, Dorys Yaneth RodrÃguez, Jon Mikel Zabala-Iturriagagoitia, The systemic approach as an instrument to evaluate higher education systems: Opportunities and challenges, Research Evaluation, Volume 30, Issue 3, July 2021, Pages 336–348, https://doi.org/10.1093/reseval/rvab012
Franck, T.M. 1978 ³International Legal Action &RQFHUQLQJ 7HUURULVP¥ Terrorism, I, No.2., pp. 187-197
Golose, Petrus Reinhard, Deradikalisasi Terorisme Humanis Soul Approach dan Menyentuh Akar Rumput, Jakarta: Yayasan PengembanganKajian Ilmu Kepolisian, 2009.
Hoffman, B. 1998 Inside Terrorism. New York: Columbia University Oress.
Laqueur, W. 1999 The New Terrorism: Fanaticism and the Arms of Mass Destruction. New York: Oxford University Press.
Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) melalui Internastional Convention for the Suppresion of the Financing of Terrorism, Nacos, Brigitte L. dan Oscar Torres-Reyna. (2003). 'Framing MuslimAmericans Before and After 91L7.' Dalam Pippa Norris, Montague Kern dan Marion ]ust (eds.). Framing Terrorisnt: The News Media, the Gouernment and the Public. New York: Routledge. hal. 133 -I57
Sarinastiti & Vardhani, 2018, Internet dan Terorisme : Menguatnya Aksi Global Cyber-Terrorism New Media, Jurnal Gama Societa, vol.1 no.1
Schaefer, Todd M. (2003). 'Framing the US Embassy Bombings and September 11 Attacks in African and US Newspaper.' Dalam Pippa Norris, Montague Kem dan Marion just (eds.). Framing Terrorism: The News Media, the Goaernment and the Public. New York: Routledge. hal. 93-17'l'
Schmid, Alex & Jongman, Albert. 1988. Political Terrorism: A New Guide to Actors, Authors, Concepts, Data Bases, Theories, and Literature. Amsterdam: North Holland, Translation Books.
Soriano, Manuel Torres. “Terrorism and the Mass Media after Al Qaeda: A Change of Course?†Athena Intelligence Journal, Vol. 3, No 1, (2008), pp. 1-20
UN Security Council Resolution 1566, Terrorism". 2004. Source: http://www.cfr.org/international-organizations-and-alliances/un-security-council-resolution-1566-terrorism/p11223, downloaded: 21/02/2016.